Penghentian Program Film Imersif Google

, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Dalam sebuah pernyataan resmi yang dirilis kemarin oleh Google, perusahaan mengkonfirmasi penghentian program film imersif populer mereka, Google Spotlight Stories, setelah enam tahun bercerita AAA VR yang mengesankan.

“Google Spotlight Stories menutup pintunya setelah lebih dari enam tahun membuat cerita dan menaruhnya di ponsel, di layar, di VR, dan di mana pun kami bisa lolos,” kata produser eksekutif Spotlight Stories, Karen Dufilho dalam satement dibuat untuk Variasi.

Didirikan pada awalnya oleh Motorola dengan tujuan memproduksi konten 360 derajat eksklusif untuk ponsel Android, studio akhirnya jatuh ke tangan Google setelah akuisisi mereka sebesar 12,5 miliar USD dari perusahaan telepon seluler pada tahun 2011. Sejak itu, studio telah menghasilkan mengesankan katalog 13 film pendek eklektik VR, beberapa di antaranya memenangkan penghargaan; rilis studio 2016 Pearl membawa pulang Emmy dan merupakan film VR pertama yang dinominasikan untuk Academy Award.

Alasan pasti penutupan saat ini masih belum jelas, meskipun mempertimbangkan ditinggalkannya Daydream dan headset Lenovo Mirage VR mereka, semakin jelas bahwa perusahaan mengalihkan prioritasnya dari VR ke AR. Perusahaan telah menginvestasikan sejumlah besar waktu dan modal untuk mengembangkan platform ARCore mereka, serta Pixel Playground dan fungsionalitas navigasi Google Maps AR yang akan datang.

Dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke media, seorang Juru Bicara Google menyatakan kebanggaan perusahaan terhadap studio imersif mereka yang ambisius.

“Sejak awal, Spotlight Stories berusaha untuk membayangkan kembali pendongengan VR. Dari celana pendek yang ambisius seperti Son of Jaguar, Sonaria dan Back to The Moon hingga pujian kritis untuk Pearl, tim Spotlight Stories meninggalkan dampak yang langgeng pada pendalaman cerita yang mendalam. Kami bangga dengan pekerjaan yang telah dilakukan tim selama bertahun-tahun. ”

Sungguh memalukan melihat studio yang berdampak seperti ini dihentikan saat masih dalam masa hidupnya. Google membuat keputusan sejak awal untuk tidak memonetisasi karya yang diproduksi oleh Spotlight Stories, memilih untuk membiarkan tim fokus sepenuhnya pada mendorong batas pembuatan film yang mendalam. Hasilnya adalah katalog film pendek inovatif yang dikembangkan tanpa rasa takut akan kegagalan. Dengan teknologi VR dan AR yang masih dalam proses mendapatkan daya tarik utama, sangat penting bagi perusahaan yang didanai dengan baik seperti Google untuk terus menggunakan sumber daya mereka untuk bereksperimen dan mempercepat pasar.