Telah diumumkan di awal pekan ini bahwa Phil Harrison, yakni salah satu pendiri merek PlayStation, telah berinvestasi di Dream Reality Interactive yang berbasis di Inggris. Harrison telah menawarkan beberapa sentimen menarik mengenai industri virtual reality (VR) sebagaimana adanya, dan apa yang dia anggap penting untuk masa depan.
Dalam sebuah wawancara panjang dengan Eurogamer, Harrison menyatakan: "Sony akan berkobar di bidang VR."
"Saya tidak percaya bahwa salah satu perangkat yang ada di pasaran saat ini akan menjadi pemenang 10 tahun dari sekarang," tambahnya. "Artinya, saya tidak berpikir akan ada perangkat yang telah kita lihat sekarang dapat bertahan untuk generasi 10 tahun mendatang."
Harrison menyatakan bahwa komentar yang juga disampaikan secara tidak langsung oleh rekan-rekannya mungkin memiliki beberapa kebenaran untuk hal itu.
"Semua perangkat perlu melalui perubahan besar. Akan ada sekumpulan massa atau para pengguna inti yang akan terus terpesona oleh VR seperti apa adanya, tapi untuk alasan itu juga kebutuhan hardware-pun perlu ditingkatkan."
"Kemungkinan – dan ini belum terbukti, tidak ada yang tahu pasti – akan ada keengganan pasar massal untuk memakai perangkat yang benar-benar immersive (mendalam)," katanya. "Beberapa orang tidak menyukai gagasan tentang teknologi yang menghalangi mereka untuk melihat dan bereksplorasi di dunia luar, sementara saya percaya bahwa akan ada lebih banyak lagi massa akan tertarik pada mixed reality: sebuah fitur realita tambahan yang masih dapat Anda lihat, masih dapat anda dengar – Anda dapat Masih berinteraksi dengan orang sungguhan pada kehidupan nyata, tetapi fitur ini ditambah dengan data tambahan. Itulah tujuan akhirnya. "
Tentu saja, Harrison berbicara tentang teknologi yang sudah ada. HoloLens milik Microsoft mampu memberikan dan membuat jenis pengalaman ini, namun mereka belum mempersiapkan diri untuk para konsumen.
Saat ditanya soal ini, Harrison menjawab:
"Mereka telah membuat beberapa gerakan kuat dalam menciptakan ekosistem untuk VR melalui sebuah wadah, yaitu Windows, dan akan ada penyedia perangkat keras dari Windows yang membawa headset VR kepada massa dan pasar."