Keputusan bersama yang diumumkan oleh Menteri Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim adalah untuk tetap memulai tahun ajaran baru di bulan Juli 2021.
Tapi…. Hanya 6% sekolah yang ada di zona hijau diperbolehkan menggunakan metode tatap muka. Sisanya??? Harus online! Karena sekolah-sekolah ini masih berada di zona merah-oranye-kuning.
Pasti banyak sekali tantangan baru yang timbul dengan metode pembelajaran daring , terutama bagi siswa K-12. Bagaimana tidak? Di kelas saja suka bosan, apalagi online.
Guru pun berlomba-lomba untuk mencari metode yang paling tepat dan efektif untuk mengajarkan via online tanpa harus membebani siswa.
Nah! Virtual Reality sebenarnya bisa menjadi jawaban bagi satuan-satuan pendidikan yang ingin meningkatkan keterikatan emosional antara guru-murid, sekaligus menghapus Kebosanan!! Tapi, banyak yang tanya, bagaimana metodenya? Bagaimana caranya? Bagaimana buatnya? Apakah sekolah saya siap?
Yap! Jawaban atas pertanyaan itu ada di buku panduan metode VR yang dibagikan GRATIS kepada semua guru-guru hebat Indonesia!! Di dalam buku ini terdapat kajian-kajian pedagogi, teknis, dan kurikulum juga loh. Ada matriks formula juga untuk mengukur di area mana kesiapan sekolah untuk memakai VR.
Yuk! Caranya gampang banget. Hanya mengisi formulir pendaftaran di