Berita Smartphone biasanya didominasi oleh Apple dan Android, tapi kali ini kita merasakan sesuatu yang berbeda. Pembuat smartphone China Xiaomi dan pemasok peralatan jaringan Finlandia Nokia menyusun jalan mereka kembali dengan kesepakatan berbagi paten baru.
Kesepakatan tersebut mencakup kerjasama bisnis dan perjanjian paten baru yang memberi hak lisensi lintas perusahaan kepada paten hak seluler masing-masing perusahaan. Beberapa alasan utama mengapa kemitraan Nokia-Xiaomi ini turun adalah agar mereka dapat bekerja sama dalam mengembangkan industri teknologi seperti Internet Things dan Virtual Reality.
Xiaomi adalah pemimpin di Internet Things (IoT) – jaringan benda sehari-hari yang terhubung ke internet – dengan lebih dari 8 juta perangkat terhubung setiap hari. Nokia adalah pemimpin dalam peralatan infrastruktur jaringan. Kombinasi keduanya akan membuka kemungkinan baru bagi peluang IoT bagi kedua perusahaan.
Tetapi itupun baru permulaan dari semuanya.
Di sinilah segala sesuatunya menjadi menarik. Di atas semua itu, tim Xiaomi-Nokia akan mengeksplorasi opsi baru untuk augmented reality (AR), virtual reality (VR), dan kecerdasan buatan (artificial intelligence / AI).
Nokia telah memiliki kamera VR yang disebut OZO dengan delapan lensa fisheye yang memungkinkan pengguna memproses video dengan cuplikan RAW sekaligus memungkinkan siaran langsung. Dan perusahaan tersebut sudah mulai mempromosikan AR yang digunakan dalam acara business-to-business di ajang Mobile World Congress (MWC) di Barcelona.
Sebagai contoh lain, insinyur lapangan dapat mengenakan kacamata AR untuk membantu mereka mengatasi masalah dengan instruksi langsung untuk mengelola jaringan mereka.
Ini adalah kesepakatan pertama yang telah ditulis Nokia dengan perusahaan China, yang mengisyaratkan bahwa Nokia mungkin ingin menyebarkan jangkauan mereknya dalam upaya membuat teknologi inovatif yang tersedia bagi lebih banyak orang.
"Xiaomi berkomitmen untuk membangun kemitraan jangka panjang yang berkelanjutan dengan para pemimpin teknologi global."
Visi Xiaomi itu sendiri adalah "inovasi untuk semua orang", dan perusahaan percaya bahwa teknologi mutakhir harus dapat diakses oleh semua orang. Kemitraan baru ini bisa membantu meluncurkan produsen smartphone yang menyediakan kapasitas tinggi dan kebutuhan tenaga yang rendah untuk penyedia web dan pusat data.
"Kolaborasi kami dengan Nokia akan memungkinkan kita untuk memanfaatkan kepemimpinannya dalam membangun jaringan dengan kinerja tinggi dan kekuatan yang hebat dalam perangkat lunak dan layanan, karena kami berusaha menciptakan produk dan layanan yang lebih luar biasa yang memberikan pengalaman pengguna terbaik kepada penggemar Mi di seluruh dunia.", kata CEO Xiaomi Lei Jun dalam menjawab sebuah pernyataan.
Kesepakatan itu bisa membantu Xiaomi menjadi perusahaan yang lebih dari suatu merek global, sama seperti Nokia, dan memperluas apa yang tersedia bagi konsumen. Nokia dan Xiaomi masih belum menambahkan komentar terkait hal ini, namun kemitraan itu sendiri adalah sesuatu yang membuat kita semakin bersemangat.