Umumnya, pria relatif lebih tertarik terhadap teknologi modern baru dibandingkan wanita. Bisnis IT pun biasanya di dominasi oleh pria. Beberapa waktu lalu, SuperData memperlihatkan selang angka yang signifikan pengguna VR menurut gender. Penelitian trend pasar virtual reality menunjukan angka yang jauh antara pengguna VR pria dan wanita secara keseluruhan.
SuperData pun mencoba meninjau dari lingkup yang lebih sempit dalam laporan berjudul “The Virtual Consumer”. Pengguna virtual reality wanita di perangkat mobile ternyata mencapai 41%. Para penikmat VR ini berada di rentang usia 18 hingga 35 tahun. 68% dari mereka menggunakan smartphone high-end sebagai headset VR. Sementara usia di atasnya, 54% menggunakan perangkat VR mobile untuk menyaksikan live music.
Early adoptor pria generasi milenial masih menduduki peringkat pertama sebesar 37%, namun mayoritas penggunaan bukanlah VR mobile. Mereka lebih mengarah kepada pengguna PC dan console. Rata-rata mereka menghabiskan $43 per bulan untuk berbelanja konten VR. Sementara kelompok pria berusia di atas 35 tahun menghabiskan $28 per bulan.
“he introduction of more affordable devices will open the door to the average consumer and allow them to feel more comfortable buying content for their device knowing it won’t break the bank.” Ungkap Stephanie Llamas, Vice President of Research dan Product Strategy SuperData.
Wanita dan pengguna VR berusia dewasa di prediksi akan memiliki pangsa pasar yang lebih besar di konten hiburan. Nampaknya angka ini akan dipengaruhi juga oleh konten imersif bagi kaum hawa yang meningkat dari waktu ke waktu. Baik pembuat konten maupun pencipta HMD perlu mengkaji dengan baik produk mereka untuk merebut hati pasar ini. Untuk laporan selengkapnya dapat Anda telusuri di SuperData – The Virtual Consumer.
– "Berita VR Indonesia dan global tentang update VR hardware, software, game, event dan industri virtual reality terbaru." –