Sebagai salah satu pemimpin pasar VR di China, HTC Vive menggelar sebuah penelitian untuk mengetahui perilaku pengguna VR. Survei yang diikuti oleh lebih dari 2,500 partisipan yang terdiri dari 62% pengguna Vive dan sisanya bukan pengguna Vive. Beberapa fakta unik ditemukan oleh pioneer roomscale VR ini.
Secara demografi, 95% pengguna Vive dan 87% pengguna VR non Vive ternyata merupakan kaum pria. Persentase yang cukup jauh dibandingkan dengan kaum hawa. Untuk usia, pengguna Vive tertinggi, 38% berusia 24-30 tahun. Sementara pengguna non Vive tertinggi berada pada usia 18-24 tahun.Laporan tersebut menyebutkan bahwa perusahaan berharap generasi yang lahir tahun 90an sebenarnya adalah target mereka karena dinilai lebih potensial. Namun nampaknya fakta harga Vive masih kurang bersahabat bagi pasar berusia di bawah 24 tahun.
Untuk tingkat kepuasan konsumen, 88% pengguna Vive akan merekomendasikan HMD berbasis PC tersebut kepada orang lain. Alasan utama kepuasan mereka adalah imersifnya Vive dan di susul dengan fitur andalannya, room-scale. Sementara kepuasan terhadap konten mencapai 200%. Perusahaan menyebutkan bahwa alasan pembelian Vive yang utama adalah konten VR, perfoma perangkat dan merek.
Temuan yang perlu di sorot juga adalah seberapa lama pengguna menghabiskan waktu mereka bersama headset VR. Pengguna Vive untuk level konsumen menelusuri VR selama 5 jam per minggu, sementara pengguna level enterprise lebih lama dengan VR, yaitu sekitar 8 jam. 60% pengguna Vive mendownload 8-24 konten VR setiap bulannya, dimana setengahnya menghabiskan lebih dari $15 per bulan. Konten di dominasi oleh entertainment, foto/video 360, dan edukasi. Hasil survey selengkapnya dapat Anda telusuri di sini.