Sebuah startup teknologi AR populer di dunia, Magic Leap kini terlibat kasus hukum. Saling melempar “bom” tuntutan terjadi antara CEO dan dua VP di kantor Silicon Valley pertama mereka. Kasus ini juga mengungkapkan beberapa rahasia baru tentang perusahaan bernilai miliaran dollar ini. Permasalahan di tim software, keterbatasan hardware untuk testing dan adanya tim rahasia baru telah melanda perusahaan sebelum mereka meluncurkan produk.
Magic Leap di tuntut telah melakukan termination tak adil oleh dua orang engineernya, Adrian Kaehler and Gary Bradski. Keduanya menggugat perusahaan merampok saham mereka dengan cara pemutusan kontrak. Pada bulan Mei lalu, mereka mendapati dirinya tak lagi menjadi karyawan ataupun advisor Magic leap, bahkan akses ke email perusahaan pun telah di blokir.
Hal ini ditanggapi CEO Magic Leap, Rony Abovitz dengan tuntutan balik penyalahgunaan rahasia perusahaan. Keduanya di duga akan menggunakan teknologi perusahaan untuk menciptakan startup robotic baru. Magic Leap menyebut dua ahli software mereka ini sebagai karyawan yang tidak puas yang didasari oleh email mereka berikut ini.
Kasus hukum Magic Leap ini juga membongkar keganjilan terkait lokasi kantor. Tak seperti startup teknologi tinggi lain yang umumnya berada di Silicon Valley atau New York, Magic Leap bermarkas di Plantation, Florida. Walau telah memiliki kantor cabang di Silicon Valley, sebagian besar kegiatan perusahaan beroperasi di daerah asal sang CEO ini. Menurut Bradski, lokasi di Florida membuatnya kesulitan merekrut ahli software terbaik. Kaehler memberikan pernyataan bahwa hal ini dikarenakan masalah pajak.
Tuntutan hukum ini juga mengungkapkan bahwa karyawan Magic Leap di California tidak memiliki cukup prototype untuk melakukan testing. Bahkan pesanan 30-50 headset dari Florida pun tak kunjung tiba. Misteri lainnya adalah adanya tim khusus yang di bentuk untuk menangani paten dan membuat prototype. Tim rahasia bernama N+1 ini di anggap Bradski sebagai penurunan pangkat dan tak ada cukup tim untuk mengerjakannya.
Hingga kini, seperti apa produk Magic Leap belum diketahui pastinya. Kabarnya, produk tersebut akan berbentuk kacamata AR dengan computer seukuran smartphone. Startup yang kini senilai $4.5 miliar ini di topang oleh beberapa investor papan atas, diantaranya Google, Alibaba, dan Andreessen Horowitz. Proses penyelesaian kasus hukum Magic Leap ini dijadwalkan pada hari Jumat ini.