Suasana yang dihadirkan di Jakarta XR Meetup 13.0 yang merupakan gelaran rutin Omni Vr sekilas tidak berbeda dengan acara yang sudah diadakan sebelumnya. Namun yang menarik di acara kali ini tema yang dibahas bertajuk tentang perjalanan industri VR/AR ditahun 2017 dan apa saja yang akan berkembang di tahun 2018 mendatang. Episode ke tiga belas dari Jakarta XR Meetup yang diselenggarakan tanggal 19 Desember 2017 kemarin ini berlangsung selama dua jam di Menara Kibar, Cikini Jakarta Pusat.
‘Perkembangan teknologi VR dan AR diprediksi akan semakin ramai digunakan di tahun 2018’ tutur Nico Alyus selaku moderator dalam diskusi panel. Selain itu Nico juga menjelaskan diperkirakan akan banyak inovasi yang bermuculan (VR Headset dan Content Creator) serta gaming dan entertainment yang masih memimpin saat ini.
Acara ini juga meghadirkan beberapa narasumber lain diantaranya Sukmadi Rafiuddin dari Digital Happines, yang telah merilis sebuah game horor berteknologi VR berjudul ‘DreadEye’. Game ini mengajak pemain menjadi seorang dukun yang akan melakukan sejumlah ritual-ritual ganjil, hingga membuka gerbang dimensi dan berkomunikasi dengan makhluk-makhluk halus. Hadir pula Henry Wiranata yang merupakan perwakilan dari Discovery Nusantara Capital (DNC). Perusahaan investasi yang berasal dari Tiongkok ini telah menyiapkan dana di awal tahun 2017 bagi perusahaan-perusahaan startup terutama yang industri game di Asia Tenggara. Perusahaan-perusahaan startup yang berminat dapat menyiapkan portfolio untuk dipresentasikan kepada DNC dipertemuan XR Meetup selanjutnya.
Dimas Setyo selaku pre-sales manager dari ACER juga ikut menjadi narasumber yang menjelaskan perkembangan perangkat VR dan AR dari waktu ke waktu . Beberapa peserta yang hadir dapat menjajal sebuah perangkat kacamata Mixed Reality terbaru keluaran ACER ini. Kacamata Mixed Reality ini tak sebatas alat bermain game semata, banyak sektor yang akan bisa memanfaatkan dukungan VR/AR pada perangkat ini, mulai dari kesehatan, edukasi, bahkan industri.