Inilah Kondisi Akusisi VR dan AR 2017

, , , , , , , , , , , ,

Salah satu akusisi terbesar perusahaan virtual reality di garap oleh Facebook. Raksasa media sosial tersebut membeli Oculus seharga $2 milyar pada tahun 2014 lalu. Bahkan saat di landa kasus dengan ZeniMax awal tahun ini, Mark Zuckerberg mengaku total dana yang dikeluarkan mencapai $3 milyar.  Sejauh ini memang belum banyak perusahaan VR atau AR lain yang senasib dengan Oculus. Namun penelitan terbaru menyebutkan, mergers and acquisitions (M&A) VR dan AR akan meningkat pada setahun mendatang.

Spesialis investasi VR/AR, Digi-Capital merilis hasil survei berjudul Augmented/Virtual Reality Report Q1 2017. Total investasi yang tercatat mencapai $1.5 milyar selama satu tahun terakhir. Sebesar 40% atau $600 juta dana tersebut terkucur bagi M&A. Persentase ini masih terbilang wajar bagi sebuah pasar baru. Bersamaan dengan perkembangan pasar nantinya, M&A pun di prediksi akan terus meningkat.

Digi-Capital mempreksi total perangkat VR untuk PC/console aktif di pasaran sekitar 20 juta unit di akhir dekade. Survei ini menilai, perangkat high-end dan premium akan lebih sulit di jangkau pasar luas. Dengan demikian, perusahaan raksasa seperti Facebook Oculus dan HTC Vive akan melirik peluang untuk menggandeng pemain lain di industri. Beberapa contoh sejauh ini, Google, Facebook, Microsoft, Intel, Apple, dan Snapchat telah membeli paten maupun perusahaan solution provider dan pembuat komponen. Tahun ini, startup mobile akan menjadi sorotan bagi akusisi.

Untuk perusahaan AR, akusisi sekarang belum ada yang sebesar Oculus di VR. Akusisi AR terbesar saat ini di pegang oleh Intel yang membeli Recon dengan harga $175 juta. Smartglasses AR masih butuh waktu lima tahun untuk bersinar karena beberapa kendala seperti keterbatasan daya baterai dan konten. Dengan hadirnya platform AR Facebook yang diumumkan beberapa waktu lalu, AR mobile sepertinya akan lebih dominan.

Banyak startup di ranah teknologi imersif ini sedang membangun pondasi bersama para perusahaan besar untuk mengembangkan sayapnya. Dua sektor yang paling banyak di garap startup adalah video dan game VR. Beberapa diantaranya memilih untuk melakukan mergers untuk menggabungkan modal, sumber daya, dan teknologi masing-masing. Dengan demikian, industri VR/AR diharapkan dapat memiliki pasar yang semakin besar dan mapan. Kenaikan signifikan akan terus berlanjut hingga VR/AR mainstream terwujud.

“As VR/AR goes through a hinge year between last year’s launch and the coming inflection point around mobile AR, deal makers are being forced to consider where and when to move. Buy too early and risk being accused of irrational exuberance, buy too late and risk missing the boat. As always with VR/AR, it’s all a question of vision.” Tulis Digi-Capital.