Penelitian terbaru Oracle mencari tahu bagaimana perilaku konsumen terhadap teknologi dalam berbelanja. Teknologi di nilai mampu membangun kepercayaan dengan brand. Survei ini menemukan bahwa ternyata penjualan yang mengadopsi teknologi canggih lebih di terima. VR shopping memungkinkan konsumen untuk berinteraksi dan lebih dekat dengan brand atau produk.
Oracle Retail 2025 ini dilakukan dengan studi ke beberapa toko ritel yang menggunakan teknologi terkini. Survei ini di gelar kepada 709 konsumen pada Februari 2017 lalu. Oracle mengkaji beberapa implementasi teknologi, diantaranya virtual reality, artificial intelligence (AI), Drones, 3D Printing, dan Internet of Things. Mereka menemukan sambutan konsumen terhadap teknologi akan mempengaruhi pemasaran ritel selama delapan tahun ke depan.
“Consumers clearly indicated that they have a conservative appetite for retail technologies that requires deep personal data and make decisions on their behalf,” ungkap Mike Webster, SVP Oracle Retail & GM Oracle Hospitality.
Sambutan baik terhadap virtual reality pada saat berbelanja custom-made accessories. Dengan teknologi VR, Konsumen dapat memiliki kontrol lebih jauh terhadap pengalaman berbelanja. Lebih dari 64% responden menyukai VR. Mereka dapat menelusuri toko secara personal dan mencoba produk dalam dunia virtual.
Penemuan Oracle lainnya adalah 57% konsumen menyukai rekomendasi dari robot berdasarkan profil media sosial. Beberapa fitur otomatis berdasarkan pembelian sebelumnya juga akan meningkatkan pengalaman mereka dalam berbelanja. Cara berbelanja dengan teknologi yang “pintar”, “cepat”, dan “personalization” menjadi pilihan konsumen masa depan.
– "Berita VR Indonesia dan global tentang update VR hardware, software, game, event dan industri virtual reality terbaru." –