Tulang belakang merupakan penyokong tubuh yang sangat penting. Bila terjadi masalah di sana, Anda harus menjalani operasi yang cukup beresiko. Walau kini bukan lagi operasi dengan banyak baut dan sayatan besar, namun dokter perlu teknologi imaging canggih. Philips kini sedang mengembangkan teknologi augmented reality real-time untuk meningkatkan operasi tulang belakang. Berikut video Philips terkait operasi AR.
Seperti teknologi CT scans, AR akan menjadi jendela bagi para dokter untuk melihat tubuh pasien dari luar. Augmented reality akan menerawang tubuh pasien luar dalam dengan 3D X-ray dan optical imaging. Royal Philips, mengklaim bahwa pihaknya didukung oleh teknologi navigasi operasi AR pertama untuk industri. Perusahaan di bidang image-guided therapy solution ini menghadirkan teknologi yang akan mengurangi peralatan yang masuk ke tubuh.
Dr. Skulason dari Lanspitali University Hospital Islandia mengungkapkan bagaimana teknologi Philips ini bekerja. Menurutnya, kehadiran AR sangat bermanfaat, baik bagi pasien maupun ahli bedah. Selain dapat mengurangi dosis obat ke pasien, dokter bedah tidak perlu lagi terkena paparan radiasi apapun.
“This new technology allows us to intraoperatively make a high-resolution 3D image of the patient’s spine, plan the optimal device path, and subsequently place pedicle screws using the system’s fully-automatic augmented-reality navigation. We can also check the overall result in 3D in the OR without the need to move the patient to a CT scanner.”
Hybrid operating room (OR) menggunakan teknologi AR ini membuat durasi operasi menjadi lebih cepat. Sebuah riset juga menyatakan bahwa augmented reality juga menunjang sisi akurasi mencapai 85% dibandingkan 64% dengan cara konvensional. Philips saat ini telah memiliki lebih dari 750 OR di seluruh dunia. Sementara OR dengan teknologi AR direncanakan akan melengkapi 10 lokasi Philips.