Kehadiran Tracker disertai oleh beberapa kontroler VR baru yang unik dan beragam. Benda biasa seperti senjata, sarung tangan, hingga kamera digital pun dalam sekejap berubah menjadi periperal virtual reality. Berbeda dari perusahaan lainnya, sebuah third party pilihan HTC bernama Master of Shapes justru memadukan Tracker dengan Google Daydream. Mereka akhirnya berhasil mengubah headset mobile ini menjadi room-scale VR portabel.
Pada CES lalu, Master of Shapes mendemokan konsep multiplayer VR mereka yang di beri nama Cover Me. Tracker di tambatkan pada sebuah smartphone yang menjadi sebuah senjata untuk menembak musuh di dunia virtual. Minggu ini, mereka memperlihatkan hasil eksperimen tersebut. Dengan 3D printed mount, headset Daydream View yang tadinya tidak bisa menditeksi gerakan penggunanya kini menjadi perangkat wireless yang mendukung positional tracking.
“I will say the daydream with added room scale is pretty awesome. There is something really cool about having no tether and sharper resolution.” Ungkap Adam Amaral, Creative Director Master of Shapes.
Sayangnya, karena headset VR Android ini tidak di rancang bagi room scale VR, belum ada konten atau game VR mobile yang mendukung teknologi tersebut, kecuali Cover Me yang dibuat tim itu sendiri. Amaral juga mengakui bahwa pengalaman VR yang disuguhkan “Vive portabel” ini tentu tidak sesempurna HTC Vive sesungguhnya. Namun tim akan terus melakukan eksperimen lanjutan.
Menurut pernyataan mereka kepada UploadVR, tim Master of Shapes berencana untuk melibatkan remote controller Daydream dalam projek selanjutnya. Mereka juga tengah mencoba memanfaatkan Tracker untuk mengubah smartphone yang mendukung teknologi Google Tango 3D. Sementara Vive Tracker akan tersedia pada kuartal kedua tahun ini, konsep “Vive portabel” ini belum dikonfirmasi kapan akan memasuki pasar.