Jika Microsoft membawa Outlook dan Calendar ke HoloLens, NASA tertarik untung mengusung Microsoft Excel versi VR. Rencana ini diprakasai sebuah startup yang di bentuk oleh para alumni California Institute of Technology, Caltech. Bernama Virtualitics, mereka mengubah ruang 3D digital mejadi platform visualisasi data interaktif.
Virtual reality semakin diaplikasikan luas keberbagai industri. Kini Virtualitics mencoba memanfaatkan teknologi ini untuk menciptakan sebuah rendering stimulan hingga 10 dimensi. Mereka mengklaim dapat menyingkapkan hubungan multidimensional di data yang selama ini belum pernah ada. Beberapa petinggi startup ini adalah Professor George Djorgovski, director of Caltech’s Center; Michael Amori, former Deutsche Bank managing director; Ciro Donalek; dan Scott Davidoff, manager of the Human Interfaces Group NASA.
“Visualization can reveal the knowledge hidden in data, but traditional 2-D and 3-D data visualizations are inadequate for large and complex data sets. Our solution is to visualize as many as 10 dimensions in VR/AR all via a Shared Virtual Office, which allows even untrained users to spot patterns in data that can give companies a competitive edge.”
Pada Microsoft Excel, data ditampilkan hanya pada layar dua dimensi. Teknologi VR memungkinkan data divisualisasikan dengan cara yang lebih canggih. Menurut para founder Virtualitics menyebutkan kepada Roadtovr, program mereka akan menyajikan interaksi data dan manusia yang lebih natural. Sejumlah data besar akan semakin mudah di mengerti. Program yang masih dalam tahap private beta ini baru saja mendapatkan kucuran dana sebesar $3 juta.