Project Alloy Intel kembali eksis di panggung CES 2017, setelah sebelumnya sempat muncul pada event Intel Developer Forum Agustus lalu. Project Alloy yang mengusung teknologi mixed reality (MR) ini didemokan dalam game multiplayer. Selain itu, headset VR Intel ini juga memberikan banyak kejutan bagi pengunjung CES dengan pengalaman traveling keliling dunia secara virtual.
Intel memperlihatkan sebuah video berisi sepasang gamer yang memainkan game wave-based shooter multiplayer di ruang tamu. VR mobile tersebut membuat gamer dapat menjelajahi seluruh ruang permainan. Objek nyata di ruangan dapat terditeksi dan diubah menjadi elemen-elemen dalam game tersebut. Berdasarkan video, Project Alloy Intel akan dibekali fitur RealSense, yaitu dukungan terhadap positional room-scale tracking dan hand-detection. Terdapat juga fitur “collision detection and avoidance” yang memungkinkan pengguna melewati ruangan luas tanpa menabrak tembok dan benda-benda di dunia nyata
Demo Project Alloy Intel di CES juga menawarkan pengalaman traveling dari rumah. Headset ini dapat membuat replika ruangan yang ada secara virtual. Berbeda dari headset VR di pasaran, Alloy tidak memerlukan daya dari PC atau baterai sebagai sumber daya. Dengan demikian, pengunjung dapat lebih menikmati berkeliling dunia tanpa lelah, karena cukup di ruang tamu.
Menurut CEO Intel,Brian Krzanich mengungkapkan penggunaan VR dapat meningkatkan kemampuan drone dan kamera untuk misi penyelamatan. Intel juga memperkenalkan Project Alloy melalui showcase 360 view sebuah air terjun di Vietnam. Nampaknya selain menjadi terobosan super bagi industri game, Alloy dapat diterapkan untuk berbagai industri. Media TheBitbag memperkirakan, kehadiran Project Alloy pada Q4 2017 ini akan memulai “the boom of VR headsets”.