Sebuah survei industri virtual reality baru dibeberkan oleh VR Intelligence. Penelitian tersebut melibatkan lebih dari 500 profesional VR di seluruh dunia. Tujuannya adalah untuk melihat bagaimana pandangan dan progres berbisnis VR hingga saat ini. 46% responden melihat industri VR mengalami pertumbuhan yang kuat bahkan menyebutnya “very strong”.
Para profesional VR ini terdiri dari anggota komunitas VR, developer konten, hingga berbagai perusahaan yang telah mengintegrasikan teknologi ini ke dalam bisnis mereka. Walau 26% diantaranya mengaku bisnis VR mereka tahun 2016 masih di bawah espektasi, namun hampir setengah profesional VR melihat pertumbuhan positif VR. Mengacu pada laporan lain, seperti Venture Reality Fund melihat pertumbuhan VR dunia mencapai 40%. Bisa di bilang, VR masih berkembang pada rate yang konsisten.
Selain penjualan, survey ini juga membahas platform VR mana yang paling potensial. Sepertiga dari para profesional memilih VR mobile, sepertiga lainnya berfokus pada VR PC dan console, sedangkan sisanya mengembangkan keduanya. Terdapat pembagian yang cukup merata dari platform VR yang ada. Mereka juga membahas beberapa hal terkait seperti kegunaan headset, motion sickness, dan consumer awareness.
Berbicara kendala dalam industri virtual reality, terdapat perbedaan pendapat antara developer software dan produsen hardware. Bagi 64% pembuat konten, kendala VR karena masih mahalnya harga headset VR yang ada saat ini. Sebaliknya, 66% perusahaan hardware menyebutkan hambatan utama justru karena terbatasnya konten VR. Nampaknya solusi untuk kasus ini diperlukan kerja sama antar semua profesional VR. Membangun ekosistem bersama yang membuka jalan bagi VR mainstream.
