Kelahiran industri virtual reality pada beberapa tahun ini kerap kali dikaitkan dengan lahirnya headset VR Oculus. Startup milik Palmer Luckey ini di beli Facebook sejak tahun 2014 lalu. Walau telah diakusisi perusahaan raksasa, nama Oculus tak pernah terbenam hingga sekarang. Nampaknya Facebook antusias untuk menjadi “top of mind” VR, mengalahkan Oculus. Apakah hal ini berkaitan dengan hengkangnya Palmer Luckey dari Facebook?
Satu tahun belakangan, Anda sepertinya tidak menemukan label biru khas Facebook pada headset VR yang di dukung Oculus, Rift dan Gear VR. Pembeli mungkin saja tidak menyadari Mark Zuckerberg telah membawa produk tersebut kepada mereka. Namun beberapa minggu terakhir, sejak hadirnya update Oculus Home pada Gear VR, fenomena berbeda pun terlihat. Saat pengguna memasangkan smartphone Samsung dengan Gear VR, layar dengan jelas menampilkan tulisan “Oculus: From Facebook”.
Rumor ini hadir dari sorotan UploadVR terhadap sign up Gear VR baru. Proses sign-up tersebut dinilai telah meng-highlight Facebook ketimbang anak perusahaan VR mereka, Oculus. Anda juga akan menjumpai sebuah tombol biru “Continue with Facebook”. Bahkan link yang menghubungkan profil Facebook Anda tersebut muncul di tengah layar. Sementara pilihan sign up dengan Oculus ID muncul di bagian bawah, saat Anda tak memiliki account Facebook.
Oculus nampaknya tak lagi menjadi sebuah perusahaan, melainkan sebuah tim dalam perusahaan raksasa. UploadVR menyebutnya sebagai akhir dari proses asimilasi panjang. Hal ini mengindetifikasikan Facebook sendiri ingin menjadi brand VR sendiri. Media sosial terbesar ini memang gencar membangun ekosistem VR, baik melalui Rift maupun Gear VR. Melalui aplikasi Facebook 360, perusahaan mencoba mengalihkan perhatian 2 miliar Facebooker kepada VR.