Teknologi virtual reality telah menyebar ke berbagai bidang dalam kehidupan manusia, termasuk juga dalam ilmu kedokteran. Para developer di Canada menciptakan cara baru training bagi para ahli bedah. Mereka menawarkan teknologi yang membantu para ahli ini dengan sebuah platform virtual reality. Mereka dapat menjelajah seluruh tubuh manusia secara virtual.
Teknologi training baru ini telah di coba oleh Dr. Keerit Tauh di sebuah studio high-tech yang berlokasi di Britain Columbia Surrey. Demi mengasah kemampuannya melalukan operasi bedah, Dokter di Surrey Memorial Hospital ini mencoba aplikasi yang di rancang untuk mempersiapkan tim dokter untuk sebuah operasi yang rumit.
Selain menggunakan headset VR, training ini juga menggunakan sebuah kontroler PlayStation Move yang seolah mengubah tangan asli Anda menjadi tangan virtual. Kontroler tersebut berfungsi sebagai hand tracking dengan tingkat latensi yang rendah. Dengan demikian, perbandingan waktu saat tangan bergerak dengan tangan virtual yang terlihat di headset hampir sama. Operasi virtual yang dilakukan pun menjadi semakin realistis.
“The depth with your hands and the instrumentation with your hand felt quite natural. The distance when I moved my hands felt like when I move my hand in real life, which was elegant and intriguing. You did get a somewhat realistic idea regarding your depth perception as well as regarding where to place instruments, what kind of depth the patient is away from you. It’s very cool.” Ungkap Dr. Keerit Tauh usai mencoba training VR tersebut.
Teknologi yang dinamakan dengan PeriopSim VR ini diciptakan oleh Conquer Mobile sejak tahun 2013 lalu. Inovasi ini juga merupakan hasil kerja sama dengan para teknisi dan peneliti di Emily Carr University dan beberapa perusahaan teknologi lokal. Para developer ini mengklaim bahwa teknologi yang mereka ciptakan lebih jelas, cepat dan nirkabel dibandingkan teknologi VR lainnya yang menciptakan realitas sangat tinggi antara ruang fisik dengan pengalaman mendalam VR.
Kecanggihan teknologi yang diciptakan kini semakin mengurangi masalah utama virtual reality, yaitu motion sickness. Walau headset dan konten VR yang ada semakin cepat dan rumit, Anda tidak akan mengalami mabuk berat. Sayangnya, headset VR nirkabel yang beredar di pasaran saat ini hanya GearVR yang belum dilengkapi dengan sistem tracking dan chip 3-D nya belum mampu menjalankan PeriopSim VR.