Founder Oculus, Palmer Luckey Tinggalkan Facebook

, , , , , , , , , , ,

Co-founder Oculus yang fenomenal, Palmer Luckey keluar dari Facebook. Setelah Oculus Rift merayakan anniversary pertama, Luckey terpaksa harus hengkang dari Facebook. Pria yang dulunya menciptakan headset VR high-end di garasi ini memang kerap kali terlibat kasus hukum. Mengapa Luckey tinggalkan perusahaan yang telah mengakusisi Oculus?

Kabar ini disebarkan oleh sang raksasa media sosial tersebut. “Palmer will be dearly missed.” Kalimat yang dilontarkan oleh Facebook. Perusahaan juga sempat menambahkan bahwa mereka pun menghargai setiap kerja keras Palmer Luckey. Mulai dari proses Kickstart pada 2012 lalu hingga Rift yang menjadi salah satu pemimpin pasar VR saat ini. Oculus menyebutkan bahwa Maret 2017 menjadi hari terakhir bagi Luckey bekerja sebagai karyawan resmi perusahaan.  Dengan alasan kebijakan perusahaan, Facebook tidak mengkonfirmasi apakah investor utama Rift ini keluar atas inisiatif sendiri ataukah di pecat.

“Palmer’s legacy extends far beyond Oculus. His inventive spirit helped kickstart the modern VR revolution and helped build an industry. We’re thankful for everything he did for Oculus and VR, and we wish him all the best.” Ungkap Facebook kepada Upload VR.

Akhir-akhir ini, Facebook kerap kali merekrut beberapa ahli dari perusahaan raksasa lain untuk mengembangkan virtual reality. Sejak reorganisasi akhir tahun lalu, jabatan Luckey di Oculus memang tidak diumumkan dengan jelas. Facebook hanya mengkonfirmasi statusnya sebagai bagian dari perusahaan. Co-founder Brendan Iribe menyebutkan kala itu, bahwa Luckey “masih bekerja dengan kapasitas aktif”. Namun ternyata kenyataan saat ini tidaklah demikian.

Beberapa kasus pribadi bisa jadi penyebabnya. Mengingat pada awal perjuangannya terhadap Oculus, pria 24 tahun ini sempat tersangkut kasus politik terkait pemilihan presiden AS, Donald Trump. Sementara kasus hukumnya baru-baru ini terkait hak cipta dengan ZeniMax telah membuat Facebook merugi $50 juta. Namun begitu, semangat dan inovasinya bagi industri virtual reality tetap pantas diacungi jempol. Apakah Luckey akan tetap berkarya di VR setelah tiga tahun perusahaannya di beli Facebook, semoga saja masih.

 

– "Berita VR Indonesia dan global tentang update VR hardware, software, game, event dan industri virtual reality terbaru." –