5 Milestone Virtual Reality di Tahun 2016

, , , , , , , ,

Tahun ini akan segera berakhir. Top 5 milestone virtual reality memperlihatkan bagaimana teknologi ini mulai menyusup ke berbagai industri. Sebelum menutup tahun, mari kita review kembali beberapa tonggak pencapaian atau milestone VR di 2016 yang semoga dapat menjadi batu loncatan bagi mainstream VR di tahun berikutnya.

1. Kelahiran headset VR versi konsumen generasi pertama

2016 menjadi awal bagi rilisnya berbagai headset VR versi konsumen. Mulai dari headset VR berbasis PC hingga mobile telah masuk kepasaran. Oculus Rift milik Facebook hadir di kuartal pertama, tepatnya pada tanggal 28 Maret 2016. Di susul dengan perangkat VR high-end selanjutnya, HTC Vive. Headset VR yang bekerja sama dengan Valve Steam ini rilis pada 5 April 2016. Sony pun mengubah project Morpheus menjadi PlayStation VR. Terjun ke pasar pada 13 Oktober, PSVR menuai penjualan terbaik di kelasnya.

Sukses dengan VR versi murah, Google merilis platform dan perangkat Daydream. VR mobile ini rilis pada 10 November. Tak ingin kalah dengan Vive, Oculus Touch dengan sensor yang mendukung room VR pun di rilis pada 6 Desember. Berbagai perangkat ini bisa dibilang nantinya akan menjadi sang legendaris VR.

2. Penjualan Cardboard dan Gear VR Terbaik

Pertama kali mengenal VR, harga yang terjangkau membuat Google Cardboard laris manis. Pada Januari 2016, lebih dari 5 juta headset VR mobile kardus ini terjual resmi. Lebih dari 1,000 konten VR yang kompatibel pun di rilis. Bekerja sama dengan Oculus, Samsung pun menuai pasar VR cukup besar. Gear VR mencapai 1 juta pengguna aktif per bulan. Lebih dari 250 aplikasi tersedia bagi headset VR mobile yang dipasangkan dengan smartphone flagship Samsung.

3. Investasi $2 Milyar bagi industri VR

Virtual reality tergolong sebagai industri teknologi baru. Namun kucuran dana pun menggambarkan betapa prospeknya masa depan VR. Hanya sampai pertengahan tahun, investasi di 2016 menunjukan pertumbuhan sebesar 85% dibandingkan total funding di tahun 2015. Investasi yang ada mencapai $2 milyar. Beberapa pengulik VR yang mendapatkan bagian ini adalah Mindmaze ($100M), Blippar ($54M), WEVR ($25M).

4. E-Commerce dan brand ternama ke VR

Dunia e-commerce saat ini semakin memberi profit yang menjanjikan. Keterbatasan dalam menelusuri produk kini terjawab sudah dengan adanya teknologi virtual reality. Salah satu e-commerce terbesar, Alibaba menghadirkan toko virtual yang membuat konsumen merasakan sensasi berbelanja seolah berada di toko fisik.

Brand atau merek papan atas pun ikut bergabung di pesta VR ini. Go Pro, Time Inc, Fox Sports, Discovery VR memiliki aplikasi VR sendiri yang tersedia di Play Store dan App Store. Shinta VR sendiri telah menyediakan berbagai konten dan event VR bagi beberapa klien, seperti P&G, AEON, BMKG, Wonderful Indonesia dan banyak lagi.

5. Game dan Film hadir dalam versi VR

Tak hanya konten dan game VR baru yang di rancang khusus oleh developer VR, game-game legendaris pun hadir dalam versi VR. Gamer bisa memainkan game kesayangan, seperti Resident Evil dan Fruit Ninja ditemani oleh headset VR.

Selain game, film dan karya layar lebar pun mengikuti trend happening ini. Dapat disaksikan dalam versi video 360 derajat, The Conjurin 2, Rogue One: A Star Wars Story dan The Jugle Book merupakan beberapa pilihan film yang hadir dengan penampilan visual baru ini.

Bonus:

Orang tertinggi di AS menggunakan VR. Presiden Barack Obama diberitakan menggunakan headset VR dua kali. Pertama di sebuah pameran dagang di Hannover Messe, kedua di kantornya menggunakan Gear VR.

Beralih dari sang presiden, artis YouTube VR mencapai 100,000 subcriber. NathieVR menjadi YouTuber VR yang membagikan segala sesuatu tentang imersifnya teknologi ini. Ia kerap kali menggunakan Oculus Rift, HTC Vive, dan PSVR di channelnya.

Source