Shinta VR Ambil Bagian Dalam Perkembangan Industri VR di Indonesia

, , , , , , , , , , , , , ,

Sejak kemunculannya di tahun 2015, pengembang Virtual Reality di Indonesia telah bertumbuh secara perlahan-lahan namun pasti. Virtual Reality di Indonesia sendiri merupakan suatu industri teknologi baru yang berkembang pesat dengan potensi membawa berbagai industri satu level keatas. Tapi seberapa jauh perjalanan Indonesia dalam pengembangan teknologi VR sendiri?

 

"Industri Virtual Reality di Indonesia itu tidak kalah jauh dengan apa yang ada di Jepang, Korea, dan bahkan Amerika. Karena di industri ini, mereka juga baru membangun perpaduan antara VR dengan properti bisnis dan perpaduan yang lainnya seperti VR dengan layanan kesehatan, permainan, video entertainment dan sebagainya." 

 

Shinta VR merupakan salah satu dari beberapa pengembang Virtual Reality di Indonesia yang berfokus untuk memungkinkan segala bentuk pemakaian VR di Indoesia. Andes Rizky, Co-Founder dari Shinta VR, percaya bahwa mereka dapat bersaing didalam industri VR meskipun negara Indonesia dikategorikan cukup ketinggalan jauh dalam hal riset untuk pengembangan VR sendiri.

 

Shinta VR dengan beberapa asosiasi VR & AR di Indonesia telah bekerja sama dengan pemerintah untuk membantu komunitas-komunitas dan industri VR bertumbuh dengan pemahaman dan pelatihan yang layak dan tepat.

 

"Kemarin, kami mempunyai nota kesepahaman antara Indonesia VR & AR Association dengan BEKRAF. Salah satu poin di nota tersebut adalah edukasi. Yakni edukasi tentang VR/AR di universitas-universitas yang mempunyai sumber daya yang berpotensi untuk menciptakan itu." 

 

Pengembangan Virtual Reality memang telah diakui bergerak sangat pelan, namun sebuah riset yang dilakukan oleh perusahaan Amerika (Gartner), memperkirakan bahwa VR telah mencapai tahap pencerahan dan akan memulai pertumbuhannya yang cepat dalam 5 tahun mendatang.