Kepala Ilmuwan Oculus Pindah ke Huawei, VR mobile kah?

, , , , , , , , , , ,

Mantan kepala ilmuwan (chief scientist) Oculus, Steve LaValle dikonfimasi telah bergabung dengan Huawei. Melalui akun Facebooknya, profesor di University of Illinois ini menyatakan diri telah menjabat sebagai chief scientist khusus VR, AR dan MR di Huawei. Kabar ini menjadi jawaban pernyataan Operator komunikasi terbesar di dunia ini pertengahan tahun lalu.

Pada bulan Juni lalu, He Gang selaku kepala unit smartphone Huawei Technologies mengungkapkan bahwa Huawei berencana untuk merekrut ahli-ahli VR dan AR dari seluruh dunia. Perusahaan ini menyatakan bahwa negara asalnya, Cina sedang kekurangan para pengulik teknologi baru ini.

He Gang membenarkan bahwa LaValle telah bergabung sebagai global research and product development Huawei. LaValle sebelumnya bekerja di Oculus pada September 2012, dua tahun sebelum Oculus di akusisi Facebook. Sebagai Chief scientist, LaValle merancang metode-metode head tracking dengan desain yang nyaman bagi pengguna, serta menciptakan solusi bagi sistem kalibrasi VR. Ia berhenti bergelut di Oculus pada Januari 2015.

"Our visions of the future closely align, which is that a holistic approach to VR/AR research and product development is absolutely necessary, and must tightly integrate hardware, software, human perception, and neuroscience. To accomplish this, the barriers between East and West, and industry and academia, must be overcome. Huawei offers a shot at this through its global footprint and deep understanding of science and technology,” ungkap LaValle.

Mengapa co-investor SDK Oculus yang telah mengembangkan dua paten teknologi inti di Oculus ini berpindah ke Huawei? LaValle menyatakan Huawei sebagai perusahaan global dan China menjadi pusat perkembangan pasar VR. Entahkah bagi VR mobile atau bukan, kehadiran LaValle di Huawei tentu membawa dampak bagi kemajuan industri virtual reality. Terlebih apabila prediksi revenue mereka mencapai 52$74.8 milyar mereka benar-benar terealisasi.

Source